Rabu, 04 Juni 2014

prilaku kekerasan

LAPORAN PENDAHULUAN

1.      Masalah Utama
Perilaku Kekerasan

2.      Proses Terjadinya Masalah
A.    Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. Pengungkapkan kemarahan secara tidak langsung dan konstrukstif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. Sedangkan menurut Carpenito 2006, Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana individu-individu beresiko menimbulkan bahaya langsung pada dirinya sendiri ataupun orang lain.
Individu melakukan kekerasan akibat adanya frustasi yang dirasakan sebagai pemicu dan individu tidak mampu berpikir serta mengungkapkan secara verbal sehingga mendemostrasikan pemecahan masalah dengan cara yang tidak adekuat (Rawlins and Heacoco, 2005). Sedangkan menurut Keliat (2004), perilaku kekerasan adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai dengan hilangnya kontrol diri atau kendali diri.
Tanda dan gejala :
-          Muka merah dan tegang
-          Pandangan tajam
-          Mengatupkan rahang dengan kuat
-          Mengepalkan tangan
-          Jalan mondar-mandir
-          Bicara kasar
-          Suara tinggi, menjerit atau berteriak
-          Mengancam secara verbal atau fisik
-          Melempar atau memukul benda atua orang lain
-          Merusak barang atau benda
-          Tidak memiliki kemampuan mencegah atau mengendalikan oerilaku kekerasan

B.     Penyebab
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan gejala :
-          Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
-          Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
-          Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
-          Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

C.     Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah dll. Sehingga klien dengan perilaku kekerasan beresiko untuk mencederai diri orang lain dan lingkungan.
Tanda dan gejala :
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan didapatkan melalui pengkajian meliputi :
-          Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah yang diserasakan oleh klien.
-          Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak senang.





3.      Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
Core problem


 
 






                                                                                                Defisit perawatan diri
 



                                                Isolasi social : menarik diri
 




Respon pasca trauma
 



4.      Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
a.       Masalah keperawatan:
a.       Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b.      Perilaku kekerasan / amuk
c.       Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
d.      Koping Individu Tidak Efektif
b.      Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan
a.       Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data Subyektif :
-          Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
-          Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika    sedang kesal atau marah.
-          Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :
-          Mata merah, wajah agak merah.
-          Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul diri sendiri/orang lain.
-          Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
-          Merusak dan melempar barang‑barang.
b.      Perilaku kekerasan / amuk
Data Subyektif :
-          Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
-          Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika    sedang kesal atau marah.
-          Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif ;
-          Mata merah, wajah agak merah.
-          Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
-          Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
-          Merusak dan melempar barang‑barang.

c.       Gangguan harga diri : harga diri rendah
Data subyektif:
-          Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
-          Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

5.      Diagnosa Keperawatan
A.    Resiko Perilaku kekerasan
B.     Gangguan konsep diri : harga diri rendah
6.      Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1 : Resiko Perilaku Kekerasan
SP 1 Pasien
1.      BHSP
2.      Mengindentifikasi penyebab PK
3.      Mengindentifikasi tanda dan gejala PK
4.      Menindentifikasi PK yang di lakukan
5.      Mengindentifikasi akibatPK
6.      Menyebutkan cara mengontrol PK
7.      Membantu pasien mempraktekkan latiahan cara mengontrol fisik
8.      Menganjurkan pasien memasukkan dalm kegiatan harian

            SP 2 Pasien
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.      Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik 2
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 Pasien
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.      Melatih pasien mengontol PK dengan cara verbal
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal harian
SP 4 Pasien
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
2.      Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 5 Pasien
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.      Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minm obat
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
KELUARGA
SP 1 Keluarga
1.      Mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien
2.      Menjelaskan pengertian PK,tanda dan gejala,serta proses terjadinya PK
3.      Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK
SP 2 Keluarga
1.      Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK
2.      Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK
SP 3 Keluarga
1.      Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termask meminum obat
2.      Menjelaskan follow up pasien setelah pulang




Daftar Pustaka

Carpenito, L.J. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 2005
Stuart GW, Sundeen. 2005.Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.Louis Mosby Year Book
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2006
Townsend, M.C. 2004. Buku saku Diagnosa Keperawatan pada Keoerawatan Psikiatri, edisi 3. Jakarta: EGC.




1 komentar:

  1. Play Best Bets at Fairplay Online Casino
    Fairplay is one of the most 바카라 사이트 recognized brands of online deccasino casino 1xbet games. If the dealer has not already played the best casino games,

    BalasHapus